facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Download

DESAHANMALAM

Posisi Seks Ini Bikin Wanita Capai Klimaks Lebih Cepat

Pria dan wanita dan menemukan bahwa gaya ini mengarah pada orgasme yang cepat.


“Posisi ini memberikan jutaan gesekan dan penetrasi yang lebih dalam sambil memberikan dia stimulasi langsung ke G-Spotnya. Gaya ini juga memudahkan ia untuk menggunakan vibrator pada dirinya sendiri,” ujar Kerner.

Caranya: Minta wanita Anda berposisi merangkak, kemudian Anda berdiri dengan lutut di belakangnya dengan tubuh bagian atas Anda lurus ke atas atau bersandar sedikit ke depan.

3. Posisi Spooning atau menyamping
Bercinta dengan posisi menyamping selain bisa menambah kenikmatan juga bisa membuat hubungan seks makin intim dan tahan lama. 

Posisi spooning ini tidak memerlukan banyak tenaga sehingga suasana bercinta semakin menyenangkan karena tenaga tak cepat habis.

4. Licking
Yang dilakukan oleh pria dengan cara menjilati area genital wanita dengan lidah. Gaya bercinta ini tidak bisa dipraktekkan oleh semua pria karena beberapa alasan prinsipil.

Namun tidak ada salahnya bila Anda praktekkan terhadap pasangan Anda agar aktifitas berhubungan intim lebih lama dan tidak membosankan.

Gaya bercinta licking membutuhkan kekuatan lidah pria karena lidah akan masuk ke lubang vagina bagian depan dengan mengeksplor G-Spot yang ada di sekitar area tersebut.Sesekali pria perlu menghisap vagina agar menghasilkan sensasi bercinta yang dahsyat

5. Lady On Top
Gaya berhubungan intim dimana wanita berada diatas pria dan memegang kendali. Pria tidak perlu melakukan penetrasi dari bawah biarkan saja wanita yang mendominasi dan mencari titik-titik sensitifnya sendiri.

Untuk membantunya menemukan titik G-Spot, suruh pasangan Anda untuk bersandar pada kedua tangannya ke arah belakang sambil terus bergerak diatas Anda.
June 14, 2018 No comments
4 Bahan Alami yang Bisa Dijadikan Pelumas Seks

Pelumas seks dapat mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan akibat gesekan organ intim saat bercinta. Bahan pelicin ini bisa dibeli di apotek, namun di dalamnya terkandung macam-macam zat kimia. Kalau ingin aman, ini beberapa bahan yang bisa di jadikan pelumas.


1. Air ludah
Terdengar aneh bukan tapi mungkin ini adalah cara praktis dan cepat jika Anda memerlukan suatu pelumas dalam keadaan yang darurat. Sayangnya Streicher menyebut hal ini tidak efektif untuk membuat organ intim pasangan Anda menjadi benar-benar licin tapi  hanya dapat membuang-buang waktu Anda (dan air liur).  Menggunakan air ludah sebagai juga dapat menimbulkan penularan PSM (Penyakit Seks Menular) dan bisa menyebabkan resiko infeksi sejenis bakteri pada vagina atau penis Anda.

2. Lidah buaya
Banyak orang yang memelihara tanaman lidah buaya di rumah dan menggunakan gel kentalnya sebagai obat pereda luka bakar dan menyembuhkan luka. Apa yang banyak orang tidak tahu adalah bahwa lidah buaya juga dapat digunakan sebagai pelumas seks alami yang tidak menimbulkan masalah untuk tubuh Anda. Tanaman yang dikenal juga dengan nama aloe vera ini memiliki pH yang lebih rendah daripada air, sehingga pelumas berbasis lidah buaya dapat membantu menjaga kadar vagina Anda tetap sehat.

Lidah buaya juga dikenal sangat ringan, melembapkan, dan netral untuk semua jenis kulit. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan tahun 2008 , dilansir dari Sexual Wellness News, menunjukkan bahwa lidah buaya terbukti secara efektif mengurangi peradangan kulit kelamin pada wanita dengan gejala kronis, berkat sifat antibakteri dan antiperadangannya.

3. Minyak 
Minyak goreng adalah alternatif pelumas seks alami yang paling umum digunakan oleh wanita yang mengalami iritasi dengan pelumas berbahan kimia. Pemakaian minyak goreng juga didasari oleh fakta bahwa minyak ini aman tertelan ke dalam tubuh.

4. Baby oil
Baby oil merupakan salah satu hal alternatif juga bagi Anda untuk menggunakannya sebagai pelumas demi lebih menikmati posisi seks  tertentu karena memang memiliki tekstur yang licin. 

June 13, 2018 No comments
Cerita Dewasa Ngentod Suster Yang Nikmat 

Cuaca malam itu sungguh tidak bersahabat diman sejak jam sebelas tadi hujan gak kunjung berhenti deras sekali disertai petir yang menyambar, di depan pintu kamar periksa ada pak Yoga, dia seorang dokteryang sedang piket terlihat dia sedang asyk membaca buku. Umurnya yang kepala tiga masih nampak cakep dan gagah.



Hampir delapan tahun dia bekerja di rumah sakit ini, dia mempunyai istri yang masih muda dikarunia dua anak yang masih lucu lucu, karena sudah delpan tahun bekerja disini maka kesepian udah menjadi makanannya setiap hari apabila dia saat jaga terdengar suara aneh sosok bayangan tapi hal itu di buatbiasa karena sudah kebal.

Pak dokter Yoga masih terus juga membaca buku yang sengaja dia bawa dari rumah. Hening sekali suasana di sana, bunyi yang terdengar hanya bunyi rintik hujan, angin. Tak lama kemudian terdengar bunyi lain di lorong itu, sebuah suara orang melangkah, suara itu makin mendekat sehingga mengundang perhatian dokter itu.

“Siapa tuh ya, malem-malem ke sini ?” tanya dokter Yoga dalam hati.
Suara langkah makin terdengar, dari tikungan lorong muncul lah sosok itu, ternyata seorang gadis cantik berpakaian perawat dan berjilbab lebar. Di luar seragamnya dia memakai jaket cardigan pink berbahan wol untuk menahan udara dingin malam itu. Suster itu ternyata berjalan ke arahnya.

“Permisi, Pak” sapanya pada Yoga dengan tersenyum manis.
“Malam Sus, lagi ngapain nih malem-malem ke sini” balas Yoga.
“Ohh…hehe…anu Pak abis jaga malam sih, tapi belum bisa tidur, makannya sekalian mau keliling-keliling dulu”
Dokter Yoga bingung sebab tidak tahu kalau suster itu juga jaga. Maka Yoga bertanya, “Oh iya kok saya rasanya baru pernah liat Sus disini yah ?” tanya Yoga.

“Iya Pak, saya baru pagi tadi sampai disini, pindahan dari rumah sakit *****” jawabnya, “jadi sekalian mau ngenal keadaan disini juga
“Oo…pantes saya baru liat, baru toh” kata Pak dokter Yoga.
“Emang bapak kira siapa ?” tanyanya lagi sambil menjatuhkan pantatnya pada bangku panjang dan duduk di sebelah Yoga.
“Wow, hoki gua” kata pria itu dalam hati kegirangan.
“Dikirain suster ngesot yah, hahaha” timpal dokter Yoga mencairkan suasana. “Hehehe dikira suster ngesot, nggak taunya suster cantik” sambung Yoga lagi tertawa untuk menghangatkan suasana.

“Kalau ternyata memang iya gimana Pak” kata gadis itu dengan suara pelan dan kepala tertunduk yang kembali membuat pria itu merasa aneh.
Tiba-tiba gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan dan tertawa cekikikan.
“Hihihi…bapak dokter ini lucu ah, sering jaga malam kok digituin aja takut” tawanya.

“Wah-wah suster ini kayanya kebanyakan nonton film horror yah, daritadi udah dua kali bikin kita nahan napas aja” kata Pak Yoga.

“Iya nih, suster baru kok nakal ya, awas Bapak laporin loh” kata Yoga menyenggol tubuh samping gadis itu. Sebentar kemudian suster itu baru menghentikan tawanya, dia masih memegang perutnya yang
kegelian.

“Hihi…iya-iya maaf deh pak, emang saya suka cerita horror sih jadi kebawa-bawa deh” katanya.
“Sus kalau di tempat gini mending jangan omong macem-macem deh, soalnya yang gitu tuh emang ada loh” sahut dakter Yoga dengan wajah serius.
“Iya Pak, sori deh” katanya “eh iya nama saya Farah Puspita, panggil aja Farah, suster baru disini, maaf baru ngenalin diri…emmm Bapak dokter siapa yah?” sambil melihat ke dokter itu.

“Kalau saya Suherman, tapi biasa dipanggil Yoga aja, saya yang jadi dokter jaga di sini malam” pria setengah baya itu memperkenalkan diri.
“Omong-omong Sus ini sudah lama di RS ini?” tanya si dokter.
“Ya belum sih” kata Suter Farah.
“Pantas baru saya lihat, saya sudah lihat namanya dalam jadwal tapi baru inilah saya lihat orangnya.
Cantik!” kata Yoga sambil memandang wajah cantik yang sedang mengobrol dengannya itu.

Malam itu dokter Yoga merasa beruntung sekali mendapat teman ngobrol seperti suster Farah, biasanya suster-suster lain paling hanya tersenyum padanya atau sekedar memberi salam basa-basi. Maklumlah mereka semua tahu kalau dokter Yoga sudah beristri dan punya dua anak.
Mereka pun terlibat obrolan ringan, pria itu tidak lagi mempedulikan buku bacaannya dan mengalihkan perhatiannya pada suster Farah yang ayu itu. Sejak awal tadi dokter Yoga sudah terpesona dengan gadis ini.

Pria normal mana yang tidak tertarik dengan gadis berkulit putih mulus berwajah kalem seperti itu, rambut hitamnya disanggul ke belakang tampak terbayang walau tertutup dengan jilbab panjangnya yang putihnya, tubuhnya yang padat dan montok itu lumayan tinggi (168 cm), pakaian perawat dengan bawahan rok panjang itu menambah pesonanya.

Suster Farah sendiri baru berusia 24 tahun dan belum menikah. Untuk gadis secantik Farah sebenarnya tidak begitu susah mendapat pasangan ditambah lagi dengan bodinya yang montok dan padat, tentu banyak lelaki yang mau dengannya.

Tapi sejauh ini belum ada pria yang cocok di hati Suster Farah. Sebagai wanita alim berjilbab dia sangat menjaga pergaulannya dengan lawan jenis. Namun malam ini dia gelisah juga melihat dokter Yoga yang tampan dan gagah itu.

Sayang dia sudah beristri, keluh Suster Farah dalam hati. Namun hati kecilnya tidak dapat dibohongi bahwa dia suka pada dokter Yoga itu.

Yoga, si dokter, makin mendekatkan duduknya dengan gadis itu sambil sesekali mencuri pandang ke arah belahan dadanya membayang di balik baju panjang dan jilbab panjangnya.

Suasana malam yang dingin membuat nafsu pria itu mulai bangkit, apalagi Pak Yoga sudah seminggu tidak ngentot istrinya karena lagi datang bulan dan walaupun istri Yoga lebih cantik dari Suster Farah, tapi dalam hal bodinya tentu saja kualitasnya kalah dengan suster muda di sebelahnya ini.
Semakin lama dokter Yoga semakin berani menggoda suster muda yang alim itu dengan guyonan-guyonan nakal dan obrolan yang menjurus ke porno. Suster Farah sendiri sepertinya hanya tersipu-sipu dengan obrolan mereka yang lumayan jorok itu.

“Terus terang deh Sus, sejak Sus datang kok disini jadinya lebih hanget ya” kata Yoga sambil meletakkan tangannya di lutut Farah dan mengelusnya ke atas sambil menarik rok panjang suter berjilbab itu sehingga pahanya mulai sedikit tersingkap.
“Eh…jangan gitu dong Pak, mau saya gaplok yah ?!” Farah protes tapi kedua tangannya yang dilipat tetap di meja tanpa berusaha menepis tangan pria itu yang mulai kurang ajar.

“Ah, Sus masa pegang gini aja gak boleh, lagian disini kan sepi gini, dingin lagi” katanya makin berani, tangannya makin naik dan paha yang mulus itupun semakin terlihat.
“Pak saya marah nih, lepasin gak, bapak kan sudah punya istri, saya itung sampai tiga” wajah Farah kelihatannya BT, matanya menatap tajam si dokter yang tersenyum mesum.

“Jangan marah dong Sus, mendingan kita seneng-seneng, ya?” sahut Dokter Yoga, entah sejak kapan tiba-tiba saja pria tidak tau malu itu sudah di sebelahnya .

Dokter jaga itu dengan berani merangkul bahu Farah dan tangan satunya menyingkap rok suster muda itu di sisi yang lain. Suster itu tidak bergeming, tidak ada tanda-tanda penolakan walau wajahnya masih terlihat marah.

“Satu…” suster itu mulai menghitung namun orang itu malah makin kurang ajar, dan tangannya makin nakal menggerayangi paha yang indah itu, “dua…!” suaranya makin serius.

Entah mengapa suster itu tidak langsung beranjak pergi atau berteriak saja ketika dilecehkan seperti itu. Si pria yang sudah kerasukan nafsu itu menganggapnya sandiwara untuk meninggikan harga diri sehingga dia malah semakin nafsu.

“Tig…” sebelum suster Farah menyelesaikan hitungannya dan bergerak, si dokteritu sudah lebih dulu mendekapnya dan melumat bibirnya yang tipis.

“Mmm…mmhh !” suster itu berontak dan mendorong-dorong Yoga berusaha lepas dari dekapannya namun tenaganya tentu kalah darinya, belum lagi dokter Yoga juga mendekapnya serta menaikkan rokknya lebih tinggi lagi. Farah merasa hembusan angin malam menerpa paha mulusnya yang telah tersingkap, juga tangan kasar dokter itu mengelusinya yang mau tak mau membuatnya terangsang.

“Aahh…jangan…mmhh !” Farah berhasil melepaskan diri dari cumbuan si dokter tapi cuma sebentar, karena ruang geraknya terbatas bibir mungil itu kembali menjadi santapan Yoga.

Lalu tangan Pak Yoga mulai meremas-remas dadanya yang masih tertutup seragam suster dan jilbab lebarnya – Yoga dapat merasakan kalau tetek suster alai mini masih kencang dan padat pertanda belum pernah dijamah lelaki lain – sementara tangan satunya tetap mengelus paha indahnya yang menggiurkan.

Farah terus meronta, tapi sia-sia malah pakaian bawahnya semakin tersingkap dan jilbab lebar perawat itu nyaris copot. Pak Yoga melepaskan jaket cardigan pinknya suster Farah sehingga tinggal baju seragam perawatnya yang terlihat.

Lama-lama perlawanan suster Farah melemah, sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifnya telah meruntuhkan pertahanannya. Birahinya bangkit dengan cepat apalagi suasananya sangat mendukung dengan hujan yang masih mengguyur dan dinginnya malam.

Ditambah lagi hati kecil suka dengan dokter Yoga. Bulu kuduk Farah merinding merasakan sesuatu yang basah dan hangat di lehernya. Ternyata dokter Yoga itu sedang menjilati lehernya yang jenjang dengan menyingkapkan jilbab panjang suster alim itu, lidah itu bergerak menyapu daerah itu sehinggamenyebabkan tubuh Farah menggeliat menahan nikmat.

Mulut Farah yang tadinya tertutup rapat-rapat menolak lidah Yoga kini mulai membuka. Lidah kasap si dokter itu langsung menyeruak masuk ke mulut suster berjilbab itu dan meraih lidahnya mengajaknya beradu lidah.

Farah pun menanggapinya, lidahnya mulai saling jilat dengan lidah pria itu, liur mereka saling tertukar. Sementara Pak Yoga mulai melucuti kancing bajunya dari atas dan sekaligus mencopot jilbab panjang suster Farah.

Tangan perkasa dokter itu menyusup ke dalam cup branya, begitu menemukan putingnya benar-benar masih kencang dan padat, belum terjamah lelaki lain lalu langsung dimain-mainkannya benda itu dengan gemasnya.

Di tengah ketidak-berdayaannya melawan dokter brengsek itu, Farah semakin pasrah membiarkan tubuhnya dijarah. Tangan doketr Yoga menjelajah semakin dalam, dibelainya paha dalam gadis itu hingga menyentuh selangkangannya yang masih tertutup celana dalam.Sementara baju atasan Farah juga semakin melorot sehingga terlihatlah bra biru di baliknya.

“Kita ke dalam aja biar lebih enak” kata Pak Yoga.
“Kamu emang kurang ajar yah, kita bisa dapet masalah kalau gak lepasin saya !” Farah masih memperingatkan dokter itu.

“Udahlah Sus, kurang ajar- kurang ajar, kan lu juga suka ayo !” Yoga narik lengan suster itu bangkit dari kursi. “Sus, seneng-seneng dikit napa? Dingin-dingin gini emang enaknya ditemenin cewek cantik kaya Sus” lanjut Pak Yoga.

Dokter Yoga menggelandang suster alim itu ke ruang periksa pasien tempat mereka berjaga. Farah disuruh naik ke sebuah ranjang periksa yang biasa dipakai untuk memeriksa pasien. Selanjutnya pria itu langsung menggerayangi tubuh Virna yang terduduk di ranjang.

Yoga menarik lepas celana dalam gadis alim itu hingga terlepas, celana itu juga berwarna biru, satu stel dengan branya. Kemudian ia berlutut di lantai, ditatapnya kemaluan suster alim itu yang ditumbuhi bulu-bulu yang lebat, bulu itu agaknya rajin dirawat karena bagian tepiannya terlihat rapi sehingga tidak lebat kemana-mana.

Farah dapat merasakan panasnya nafas pria itu di daerah sensitifnya. Pak Yoga mempreteli kancing baju atasnya yang tersisa, lalu bra itu disingkapnya ke atas. Kini terlihatlah payudara suster Farah yang berukuran sedang sebesar bakpao dengan putingnya berwarna coklat.

“Uuuhh…Pak!” desah Faraha ketika lidah Pak Yoga menelusuri gundukan buah dadanya. Lidah itu bergerak liar menjilati seluruh payudara yang kencang dan padat itu tanpa ada yang terlewat, setelah basah semua, dikenyotnya daging kenyal itu, puting mungil itu digigitinya dengan gemas.
“Aahh !” tubuh Farah tiba-tiba tersentak dan mendesah lebih panjang ketika dirasakannya lidah panas Yoga mulai menyapu bibir vaginanya lalu menyusup masuk ke dalam. Maklum Yoga sudah pengalaman merangsang wanita.

Farah sebagai gadis alim sebenarnya jijik melakukan hal ini dengan dokter Yoga ini, tapi rupanya libidonya membuatnya melupakan perasaan itu sejenak. Mulut Pak Yoga kini merambat ke atas menciumi bibirnya, sambil tangannya tetap menggerayangi payudaranya.

Kemudian dokter itu kembali menghisap memek suster ini, si dokter makin membenamkan wajahnya di selangkangan Farah, lidahnya masuk makin dalam mengais-ngais liang kenikmatan suster muda itu menyebabkan Farah menggelinjang dan mengapitkan kedua paha mulusnya ke kepalanya Yoga.
“Nah, sekarang tinggal kita mulai Sus” kata Pak Yoga membuka pakaiannya “pokoknya malam ini Bapak bakal muasin Sus hehehe!”

Farah tertegun melihat pria gagah itu sudah telanjang bulat di hadapannya, tubuhnya terbilang kekar, penisnya yang sudah menegang itu lumayan besar juga dengan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat.

Dia naik ke ranjang ke atas tubuh gadis alim itu, wajah mereka saling bertatapan dalam jarak dekat.
Kali tanpa penghalang sebab jilbab panjang suster alim itu sudah dicopot dokter Yoga. Pak Yoga begitu mengagumi wajah cantik Farah, dengan bibir tipis yang merah merekah, hidung bangir, dan sepasang mata indah yang nampak sayu karena sedang menahan nafsu.
“Pak, apa ga pamali main di tempat ginian ?” tanya Farah.

“Ahh…iya sih tapi masabodo lah, yang penting kita seneng-seneng dulu hehehe” habis berkata dia langsung melumat bibir gadis itu. Mereka berciuman dengan penuh gairah, Farah yang sudah tersangsang berat itu melingkarkan tangannya memeluk tubuh Pak dokter Yoga.

Ia masih memakai seragam susternya yang sudah terbuka dan tersingkap di mana-mana, bagian roknya saja sudah terangkat hingga pinggang sehingga kedua belah pahanya yang jenjang dan mulus sudah tidak tertutup apapun.

Pak Yoga sudah seminggu lamanya tidak menikmati kehangatan tubuh wanita sebab istrinya lagi datang bulan sehingga dia begitu bernafsu berciuman dan menggerayangi tubuh Farah. Mendapat kesempatan bercinta dengan gadis seperti Farah bagaikan mendapat durian runtuh.

Belum pernah dia merasakan yang sesintal dan montok ini, bahkan istrinya pun tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengannya meskipun lebih cantik dari pada Suster Farah.

Setelah lima menitan berciuman sambil bergesekan tubuh dan meraba-raba, mereka melepas bibir mereka dengan nafas memburu.

Pak Yoga mendaratkan ciumannya kali ini ke lehernya. Kemudian mulutnya merambat turun ke payudaranya, sebelumnya dibukanya terlebih dulu pengait bra yang terletak di depan agar lebih leluasa menikmati dadanya.

“Eemmhh…aahhh…aahh !” desahnya menikmati hisapan-hisapan dokter jaga itu pada payudaranya, tangannya memeluk kepala yang rambutnya lebat dan hitam itu.

Farah merasakan kedua putingnya semakin mengeras akibat rangsangan yang terus datang sejak tadi tanpa henti. Sambil menyusu, pria itu juga mengobok-obok vaginanya, jari-jarinya masuk mengorek-ngorek liang senggamanya membuat daerah itu semakin basah oleh lendir.

“Bapak masukin sekarang yah, udah ga tahan nih !” katanya di dekat telinga Farah.
Suster Farah hanya mengangguk. Pak Yoga langsung menempelkan penisnya ke mulut vagina gadis alim itu.

Terdengar desahan sensual dari mulut gadis itu ketika Pak Yoga menekan penisnya ke dalam.
“Uuhh…sempit banget Sus, masih perawan ga sih ?” erang pria itu sambil terus mendorong-dorongkan penisnya.

Farah mengerang kesakitan dan mencengkram kuat lengan pria itu setiap kali penis itu terdorong masuk ke dalam memeknya yang masih rapet itu. Setelah beberapa kali tarik dorong akhirnya penis itu tertancap seluruhnya dalam vagina suster alim itu. Darah mengalir dari memek suter alim itu.
“Weleh-weleh, enaknya, legit banget Sus kalau masih perawan” komentar pria itu, “Belum pernah ngentot ya Sus sebelumnya, kalo boleh tau ?”

Sebagai jawabannya Farah menarik wajah pria itu mendekat dan mencium bibirnya, agaknya dia tidak berniat menjawab pertanyaan itu.

Pak Yoga mulai menggoyangkan pinggulnya memompa vagina gadis itu. Desahan tertahan terdengar dari mulut Farah yang sedang berciuman. Pria itu memulai genjotan-genjotannya yang makin lama makin bertenaga.

Lumayan juga sudah seusia hampir kepala empat tapi penisnya masih sekeras ini dan sanggup membuat gadis alim itu menggelinjang. Dia mahir juga mengatur frekuensinya agar tidak terlalu cepat kehabisan tenaga.

Sambil menggenjot mulutnya juga bekerja, kadang menciumi bibir gadis itu, kadang menggelitik telinganya dengan lidah, kadang mencupangi lehernya. 

Suster Farah pun semakin terbuai dan menikmati persetubuhan beda jenis ini.
Dia tidak menyangka pria seperti dokter itu sanggup membawanya melayang tinggi. Pria itu semakin kencang menyodokkan penisnya dan mulutnya semakin menceracau, nampaknya dia akan segera orgasme.

“Malam masih panjang Pak, jangan buru-buru, biar saya yang gerak sekarang !” kata gadis perawat itu tanpa malu-malu lagi.

Pak Yoga tersenyum mendengar permintaan suster itu. Merekapun bertukar posisi, Pak Yoga tiduran telentang dan Farah menaiki penisnya. Batang itu digenggam dan diarahkan ke vaginanya, Farah lalu menurunkan tubuhnya dan desahan terdengar dari mulutnya bersamaan dengan penis yang terbenam dalam vaginanya.

Mata Pak Yoga membeliak saat penisnya terjepit diantara dinding kemaluan Farah yang sempit. Ia mulai menggerakkan tubuhnya naik turun dengan kedua tangannya saling genggam dengan pria itu untuk menjaga keseimbangan.

“Sssshhh…oohh…yah…aahh !” Farah mengerang sambil menaik-turunkan tubuhnya dengan penuh gairah.

Tangannya meraih ujung roknya lalu ditariknya ke atas seragam yang berupa terusan itu hingga terlepas dari tubuhnya. Seragam itu dijatuhkannya di lantai sebelah ranjang itu, tidak lupa dilepaskannya pula bra yang masih menyangkut di tubuhnya sehingga kini tubuhnya yang sudah telanjang bulat tereksposdengan jelas

Sungguh suster Farah memiliki tubuh yang sempurna, buah dadanya montok dan proporsional, perutnya rata dan kencang, pahanya juga indah dan mulus, sebuah puisi kuno melukiskannya sebagai kecantikan yang merobohkan kota dan meruntuhkan negara.

Kembali Farah dan dokter jaga itu memacu tubuhnya dalam posisi woman on top. Farah demikian liar menaik-turunkan tubuhnya di atas penis Pak dokter Yoga, dia merasakan kenikmatan saat penis itu menggesek dinding vagina dan klitorisnya.

“Ayo manis, goyang terus…ahh…enak banget !” kata Pak Yoga sambil meremasi payudara gadis itu.

Wajah Farah yang bersemu merah karena terangsang berat itu sangat menggairahkan di mata Pak Yoga sehingga dia menarik kepalanya ke bawah agar dapat mencium bibirnya.

Akhirnya Farah tidak tahan lagi, ia telah mencapai orgasmenya, mulutnya mengeluarkan desahan panjang.

Pak Yoga yang juga sudah dekat puncak mempercepat hentakan pinggulnya ke atas dan meremasi payudara itu lebih kencang.

Ia merasakan cairan hangat meredam penisnya dan otot-otot vagina suster alim itu meremas-remasnya sehingga tanpa dapat ditahan lagi spermanya tertumpah di dalam dan membanjir, maklum sudah seminggu gak dikeluarkan.

Setelah klimaksnya selesai tubuh Farah melemas dan tergolek di atas tubuh dokter itu. Virna yang baru berusia 24 tahun itu begitu kontras dengan pria di bawahnya yang lebih pantas menjadi bapaknya, yang satu begitu ranum dan segar sementara yang lain sudah agak tua.

“Asyik banget Sus, udah selama seminggu saya gak ginian loh !” ujar Pak Yoga dengan tersenyum puas.

“Gile nih malem, ga nyangka bisa dapet yang ginian” dia seperti masih belum percaya hal yang dialaminya itu.

Ketika sedang asyik memandangi Farah, tiba-tiba Pak Yoga nafsunya bangkit lagi dan minta jatah sekali lagi. Tangan Yoga terus saja menggerayangi tubuh Farah, kadang diremasnya payudara atau pantatnya dengan keras sehingga memberi sensasi perih bercampur nikmat bagi gadis itu.

Sedangkan Pak Yoga sering menekan-nekan kepala gadis itu sehingga membuat Farah terkadang gelagapan.

“Gila nih doketer, barbar banget sih” kata Farah dalam hati.
Walau kewalahan diperlakukan seperti ini, namun tanpa dapat disangkal Farah juga merasakan nikmat yang tak terkira. Tak lama kemudian Yoga menyorongkan penisnya lalu berpindah ke mulut Farah.

Farah kini bersimpuh di depan pria yang senjatanya mengarah padanya menuntut untuk diservis olehnya.

Farah menggunakan tangan dan mulutnya bergantian melayani penis itu hingga akhirnya penis Yoga meledak lebih dulu ketika ia menghisapnya.

Sperma si doketr langsung memenuhi mulut gadis itu, sebagian masuk ke kerongkongannya sebagian meleleh di bibir indah itu karena banyaknya. Pria itu melenguh dan berkelejotan menikmati penisnya dihisap gadis itu. Tak lama kemudian Pak Yoga pun menyemburkan isi penisnya dalam kocokan Farah, cairan itu mengenai wajah samping dan sebagian rambutnya. Tubuh Farah pun tak ayal lagi penuh dengan keringat dan sperma yang berceceran.

“Sus hebat banget, sepongannya dahsyat, saya jadi kesengsem loh” puji Yoga ketika beristirahat memulihkan tenaga. “Sering-sering main sini yah Sus, saya kalau malem kan sering kesepian hehehe” goda Pak Yoga. Farah tersenyum dengan hanya melihat pantulan di cermin, katanya, “Kenapa nggak, saya puas banget malem ini, mulai sekarang saya pasti sering mendatangi dokter”
Jam telah menunjukkan pukul setengah dua kurang, berarti mereka telah bermain cinta selama hampir satu setengah jam. Farah pun berpamitan setelah memakai jaket pinknya dan memakai kembali jilbab putih panjangnya.

Sebelum berpisah ia menghadiahkan sebuah ciuman di mulut. Yoga membalas ciuman itu dengan bernafsu, dipeluknya tubuh padat dan montok itu sambil meremas pantatnya selama dua menitan. “Nakal yah, ok saya masuk dulu yah !” katanya sebelum membalik badan dan berlalu.
Lelah sekali Yoga setelah menguras tenaga dengan perawat alim yang cantik itu sehingga selama sisa waktu itu agak terkantuk-kantuk. Setelah pagi mereka pun pulang dan tertidur di tempat masing-masing dengan perasaan puas.

Setiap kali kalau ada jadwal piket bersama, mereka selalu ngentot. Dokter Yoga bermaksud menjadikan Suster Farah yang alim berjilbab sebagai istri keduanya, oleh sebab itu dokter Yoga tidak memakai alat kontrasepsi apa pun jika ngentot dengan Suster Farah. Yoga ingin wanita alim itu hamil, hingga terpaksa mau menikah dengannya sebagai istri keduanya. Hebat Dokter Yoga!
June 09, 2018 No comments
Seorang Supir Dapat Menikmati Tubuh Seksi Majikan Montox

Memenuhi Kebutuhan Seks Majikanku Yang Luar Biasa - Kisah ini bermula ketika keluargaku baru saja ditinggal pergi oleh kedua orangtua kami, yang meninggal dalam musibah kecelakaan angkutan umum di daerah kami, sebuah kota sejuk di dekat Jakarta.


Sebagai anak tertua, maka aku yang selama ini hanya kuliah tanpa harus memikirkan sumber biayanya, terpaksa harus menggantikan tugas orang tuaku mencari nafkah untuk menghidupi adik-adikku dan melanjutkan kuliahku. Aku tidak ingin cita-cita kedua mendiang orang tuaku untuk memiliki anak yang berhasil menjadi sarjana, menjadi gagal. Akan tetapi ternyata tidak mudah juga untuk mencari nafkah di kota ku ini.

Pada suatu malam, yakni Minggu malam, ketika aku sedang melamun, terdengar orang mengucap salam dari luar. Ku bukakan pintu, ternya pak RT yang datang. Pak RT minta agar aku sudi menjadi supir pribadi dari sebuah keluarga kaya. Keluarga itu adalah pemilik perusahaan dimana pak RT bekerja sebagai salah seorang staff di perusahaan itu. Spontan aku menyetujuinya dan berterimakasih atas tawaran itu.

Memenuhi KeButuhan Seks Majikanku Yang Luar Biasa - Esoknya kami berangkat ke rumah Boss-nya Pak RT ku. Ketika memasuki halaman rumah yang besar seperti istana itu, hatiku berdebar tak karuan. Setelah kami dipersilahkan duduk oleh seorang pembantu muda di ruang tamu yang megah itu, tak lama kemudian muncul seorang wanita yang tampaknya muda.

Kami memberi hormat pada wanita itu. Wanita itu tersenyum ramah sekali dan mempersilahkan kami duduk, karena ketika dia datang, spontan aku dan pak RT berdiri memberi salam " selamat pagi". Pak RT dipersilakan kembali bekerja oleh wanita itu, dan diruangan yg megah itu hanya ada aku dan si wanita itu.

" Benar kamu mau jadi supir pribadiku ? " tanyanya ramah seraya melontarkan senyum manisnya.

" Iya Nyonya, saya siap menjadi supir nyonya " Jawabku.

" jangan panggil Nyonya, panggil saja saya ini Ibu, Ibu Maya " Sergahnya halus. Aku mengangguk setuju.

" Kamu sudah pernah bekerja jadi sopir pribadi sebelumnya ?"

" Tidak nyonya eh...Bu ?!" jawabku. " Saya tadinya masih kuliah, tapi saya pernah menjadi supir angkot tidak tetap selama satu tahun" sambungku. Wanita itu menatapku dalam-dalam. Ditatapnya pula mataku hingga aku jadi salah tingkah. Diperhatikannya aku dari atas sampai ke bawah.

" kamu masih muda sekali, ganteng, nampaknya sopan, kenapa mau jadi supir ?" tanyanya.

" Saya butuh uang untuk menghidupi keluarga saya, Bu " jawabku.

" Baik, saya setuju, kamu jadi supir saya, tapi harus ready setiap saat. gimana, okey ? "

" Saya siap Bu." Jawabku.

" Kamu setiap pagi harus sudah ready di rumah ini pukul enam, lalu antar saya ke tempat saya Fitness, setelah itu antar saya ke salon, belanja, atau kemana saya suka. Kemudian setelah sore, kamu boleh pulang, gimana siap ? "

" Saya siap Bu" Jawabku.

" Oh..ya, siapa namamu ? " Tanyanya sambil mengulurkan tangannya. Sepontan aku menyambut dan memegang telapak tangannya, kami bersalaman.

" Saya Leman Bu, panggil saja saya Leman " Jawabku.

" Nama yang bagus ya ? tau artinya Leman ? " Tanyanya seperti bercanda.

" Tidak Bu " Jawabku.

" Leman itu artinya Lelaki Idaman " jawabnya sambil tersenyum dan menatap mataku. Aku tersenyum sambil tersipu. lama dia menatapku. Tak terpikir olehku jika aku bakal mendapat majikan seramah dan sesantai Ibu Maya. Aku mencoba juga untuk bergurau, kuberanikan diri untuk bertanya pada beliau.

" Maaf, Bu. jika nama Ibu itu Maya, apa artinya Bu ? "

" O..ooo, itu, Maya artinya bayangan, bisa juga berarti khayalan, bisa juga sesuatu yang tak tampak, tapi ternyata ada.Seperti halnya cita-citamu yang kamu anggap mustahil ternyata suatu saat bisa kamu raih, nah…khayalan kamu itu berupa sesuiatu yang bersifat maya, ngerti khan ? " Jawabnya serius.

Memenuhi KeButuhan Seks Majikanku Yang Luar Biasa - Aku hanya meng-angguk-angguk saja sok tahu, sok mengerti, sok seperti orang pintar. Jika kuperhatikan, body Ibu Maya seksi sekali, tubuhnya tidak terlampau tinggi, tapi padat berisi, langsing, pinggulnya seperti gitar Spanyol. Yang lebih gila, pantatnya bahenol dan buah dadanya……, wah...wah...puyeng aku melihatnya.

Di rumah sebesar itu, hanya tinggal Ibu Maya, Suaminya, dan dua putrinya, yakni Mira - anak kedua yang masih sekolah kelas II SMU, dan Yanti si bungsu yang masih duduk di kelas III SMP. Putri pertamanya saat ini sekolah mode di Perancis. Pembantunya hanya satu, yakni Bi Irah, seksinya juga luar biasa, janda pula!

Ibu Maya memberi gaji bulanan yang besar sekali, dan jika difikir-fikir, mustahil sekali. Selama satu tahun aku bekerja, sudah dua kali dia menaikkan gajiku. Katanya dia puas atas disiplin kerjaku. Gaji pokok bulananku saja lebih dari cukup untuk membayar uang kuliahku. Aku meneruskan mengambil kuliah di petang hingga malam hari di sebuah Universitas Swasta. Dengan satu bulan gaji saja, aku bisa membayar biaya kuliah empat semester, edan tenan, sekaligus enak tenan....!!! dasar rezeki, tak akan kemana larinya.

Masuk tahun kedua aku bekerja, keakraban dengan Ibu Maya semakin terasa. Setelah pulang Fitness, seringkali Bu Maya minta jalan-jalan dulu. Yang konyol, dia selalu duduk di depan, disebelahku, hingga terkadang aku jadi kagok menyetir, eh...lama lama biasa.

Di suatu hari sepulang dari tempat Fitnes, Ibu Maya minta diantar keluar kota. Seperti biasa dia pindah duduk ke depan. Dia tak risih duduk disebelah supir pribadinya. Ketika kendaraan kami tengah berjalan di jalan raya yang tidak terlalu ramai, tiba-tiba Ibu Maya menyuruh berhenti sebentar. Aku menepi, dan mesin mobil BMW itu kumatikan. Jantungku berdebar, jangan-jangan ada kesalahan yang aku perbuat.

" Man,?, kamu sudah punya pacar ? " Tanyanya.

" Belum Bu " Jawabku singkat.

" Sama sekali belum pernah pacaran ?"

" Belum BU, eh...kalau pacar cinta monyet sih pernah Bu, dulu di kampung sewaktu SMP"

" Berapa kali kamu pacaran Man ? sering atau cuma iseng ?" tanyanya lagi.

Aku terdiam sejenak, kubuang jauh-jauh pandanganku kedepan. Tanganku masih memegang setir mobil. Kutarik nafas dalam-dalam.

" Saya belum pernah pacaran serius Bu, cuma sebatas cintanya anak yang sedang pancaroba" Jawabku.

" Bagus...bagus...kalau begitu, kamu anak yang baik dan jujur " ujarnya puas sambil menepuk nepuk bahuku. Aku sempat bingung, kenapa Bu Maya pertanyaannya rada aneh ? terlalu pribadi lagi ? apakah aku mau dijodohkan dengan salah seorang putrinya? ach....gak mungkin rasanya, mustahil, mana mungkin dia mau punya menantu anak kampung seprti aku ini? Setelah itu kami melanjutkan perjalanan bahkan sampai jalan-jalan di kota Sukabumi.

Aku heran, Bu Maya kok tumben-tumbenan menyuruhku hanya untuk mengantarnya putar-putar kota saja di Sukabumi, dan yang lebih heran lagi, Bu Maya masih memakai pakaian Fitness berupa celana training dan kaos olah raga, tanpa berganti pakaian seperti biasanya setelah selesai fitness. Setelah sempat makan di rumah makan kecil di puncak, hari sudah mulai gelap dan kami meneruskan perjalanan untuk kembali ke kota kami. Ditengah perjalanan di jalan yang agak sepi dan gelap, Bu Maya minta untuk berbelok ke suatu tempat. Aku menurut saja apa perintahnya. Aku tak kenal daerah itu, yang kutahu hanya berupa perkebunan luas dan sepi serta gelap.

Dit engah kebun itu Bu Maya minta aku berhenti dan mematikan mesin mobil. Aku masih tak mengerti akan tingkah Bu Maya. Tiba-tiba saja tangan Bu Maya menarik lenganku.

" Coba rebahkan kepalamu di pangkuanku Man ?" pintanya.

Aku menurut saja, karena masih belum mengerti. Astaga....setelah aku merebahkan kepalaku di pangkuan Bu Maya dengan kepala menghadap keatas, kaki menjulur keluar pintu, Bu Maya menarik kaosnya ke atas. Wow...!! samar-samar kulihat buah dadanya yang besar dan montok. Buah dada itu didekatkan ke wajahku. Lalu dia berkata " Cium Man Cium...isaplah, mainkan sayang ...?" Pintanya.

Baru aku mengerti, Bu Maya mengajak aku ketempat ini sekedar melampiaskan nafsunya. Sebagai laki-laki normal, karuan saja aku bereaksi, kejantananku hidup dan bergairah. Siapa nolak diajak kencan dengan wanita cantik dan seksi seperti Bu Maya.

Kupegangi tetek Bu Maya yang montok itu, kujilati putingnya dan kuisap-isap. Tampak nafas Bu Maya terengah-engah tak karuan, menandakan nafsu birahinya sedang naik. Aku masih mengisap dan menjilati teteknya. Lalu bu Maya minta agar aku bangun sebentar. Dia melorotkan celana trainingnya hingga ke bawah kaki. Bagian bawah tubuh Bu Maya tampak bugil. Tampak samar-samar oleh sinar bulan di kegelapan itu.

" Jilat Man…… jilatlah…… aku nafsu sekali…… jilat sayang " Pinta Bu Maya agar aku menjilati m*m*knya. Oh....m*m*k itu besar sekali, menjendol seperti kura-kura. tampaknya dia sedang birahi sekali, seperti puting teteknya yang ereksi. Aku menurut saja, seperti sudah terhipnotis. M*m*k Bu Maya wangi sekali, mungkin sewaktu di rumah makan tadi dia sempat membersihkan kelaminnya dan memberi wewangian. Sebab dia sempat ke toilet untuk waktu yang lumayan lama. Mungkin disana dia membersihkan diri. Dia tadi ke tolilet membawa serta tas pribadinya. Mungkin disana pula dia mengadakan persiapan untuk menggempur aku. Kujilati liang kemaluan itu, tapi Bu Maya tak puas. Disuruhnya aku keluar mobil dan disusul olehnya. Bu Maya membuka bagasi mobil dan mengambil kain semacam karpet kecil lalu dibentangkan di atas rerumputan. Dia merebahkan tubuhnya diatas kain itu dan merentangnya kakinya.

" Ayo Man, lakukan…… hanya ada kita berdua disini…… jangan sia-siakan kesempatan ini Man…… aku sayang kamu Man " katanya setengah berbisik, Aku tak menjawab, aku hanya melakukan perintahnya, sedikit bicara banyak kerja. Ku buka semua pakaianku, lalu ku tindih tubuh Bu Maya. Dipeluknya aku, dirogohnya kejantananku dan dimasukkan ke dalam m*m*knya yang hangat. Kami bersetubuh di tengah kebun gelap itu dalam suasana malam yg remang-remang oleh sinar bulan di langit. Aku menggenjot m*m*k Bu Maya sekuat mungkin.

" jangan keluar duluan ya, Man…? saya belum puas " Pintanya mesra. Aku diam saja, aku masih melakukan adegan mengocok dengan gerakan penis keluar masuk lubang m*m*k Bu Maya. Nikmat sekali m*m*k ini, pikirku. Kemudian Bu Maya minta pindah posisi, dia di atas...bukan main permainannya, goyangannya.

" Remas tetekku Man, remaslah....yang kencang ya ?" Pintanya. Aku meremasnya.

" Cium bibirku Man..cium…! “ Aku mencium bibir indah itu dan kuisap lidahnya dalam-dalam, nikmat sekali, sesekali dia mengerang kenikmatan.

" Sekarang isap tetekku, teruskan...terus.....Oh....Ohhhh.....Man...Leman...Ohhh...aku keluar Man....aku kalah" Dia mencubiti pinggulku, sesekali tawanya genit.

" kamu curang....aku kalah" ujarnya. " Sekarang giliran kamu Man....keluarkan sebanyak mungkin ya? " pintanya.

" Saya sudah hampir keluar dari tadi Bu, tapi saya tetap bertahan, takut Ibu marah nanti " Jawabku.

" Oh Ya?...gila..kuat amat kamu ?!" balas Bu Maya sambil mencubit pipiku.

" Kenapa Ibu suka main di tempat begini gelap ?" tanyaku.

" Aku suka alam terbuka, di alam terbuka aku bergairah sekali. Kita akan lebih sering mencari tempat seperti alam terbuka. Kapan-kapan kita naik kapal pesiarku, kita main diatas kapal pesiar di tengah ombak bergulung. Atau kita main di pinggir sungai yang sepi, ah... terserah kemana kamu mau ya Man?"

Setelah puas bermain cinta dan menuntaskan nafsu birahi Bu Maya, kami segera membersihkan alat vital masing-masing dengan kertas tisue dan air yang kami ambil dari jerigen di bagasi mobil.

Kami beristirahat sejenak. Bu Maya sekarang tidur di pangkuanku. Kami ngobrol panjang lebar, ngalor ngidul. Setelah sekian lama istirahat, penisku tegang lagi, dan dirasakan oleh kepala Bu Maya yang menyentuh batang kejantananku. Tak banyak komentar celanaku dibukanya, dan aku dalam sekejap sudah bugil.

 Disuruhnya aku tidur dengan kaki merentang, lalu Bu Maya membuka celana trainingnya yang tanpa celana dalam itu. Bu Maya mengocok-ngocok penisku, diurutnya seperti gerakan tukang pjit mengurut tubuh pasiennya. Gerakan tangan Bu Maya mengurut naik-turun. Karuan saja penisku semakin membesar dan membesar. Diisapnya penisku yang sudah ereksi besar sekali, dimainkannya lidah Bu Maya di ujung penisku. Setelah itu, Bu Maya menempelkan buah dadanya yang besar itu di penisku. Dijepitkannya penisku ke sela-sela tetek besar itu, lalu di goyang-goyangkannya teteknya seperti gerakan mengocok.

" Gimana Man ? enak enggak ? " ajuknya manja,sambil mengerlingkan matanya menatap wajahku.

" Enak Bu…… awas lho nanti muncrat Bu" jawabku..

" Enggak apa, ayo keluarkan, nanti kujilati pejuhmu, aku mau kok ?!" .

Bu Maya masih giat bekerja giat, dia berusaha untuk memuaskan aku. Tak lama kemudian, Bu Maya naik ke atas tubuhku dan seperti menduduki penisku, lobang m*m*knya dimasuki penisku. Digoyang terus...hingga aku merasakan nikmat yang luar biasa.

Tiba -tiba Bu Maya terdiam, berhenti bekerja, lalu berjata :" Rasakan ya Man ? pasti kamu bakal ketagihan " Aku membisu saja. dan ternya Ohh....m*m*k Bu Maya bisa melakukan gerakan empot-empot, menyedot-nyedot dan meng-urut-urut batang penisku dari bagian kepala hingga ke bagian batang bawah, Oh....nikmat sekali…… mungkin ini yg namanya empot ayam, luar biasa kepiawaian Bu Maya dalam bidang olah seksual.

" Enak sayang... ehmm... ?" tanyanya. Belum sempat aku menjawab…… yaah....aku keluar, air maniku berhamburan tumpah di dalam liang kemaluan Bu Maya.

" Ehnggghhh... Itu yang namanya empot-empot Man... itulah gunanya senam sex, berarti aku sukses latihan senam sex selama ini " Katanya bangga. " Sekarang kamu puasin aku ya ? " Kata Bu Maya seraya mengambil posisi nungging. Tanpa basa-basi kutancapkan lagi kejantananku yang masih ereksi kedalam m*m*k Bu Maya, Ku genjot terus dengan cepat dan penuh tenaga.

" Yang dalam Man...yang dalam ya..teruskan sayang...? oh....enak sekali penismu.....oh....terus sayang ?!" Pinta Bu Maya. Aku masih bisa memuaskan Bu Maya, aku tak mau kalah, kujilati pula lubang m*m*knya, duburnya dan seluruh tubuhnya. Ternyata Bu Maya kembali orgasme setelah aku menjlati seluruh tubuhnya. " kamu pintar sekali Man ? belajar dimana ? "

" Tidak bu, refleks saja" Jawabku.

Sebelum kami meninggalkan tempat itu, Bu Maya masih sempat minta satu ronde permainan lagi. Tapi kali ini hanya sedikit melorotkan celana trainingnya saja. demikian pula aku, hanya membuka bagian penis saja. Bu Maya minta aku melakukanya di dalam mobil, tapi ruangannya sempit sekali. Dengan susah payah kami melakukannya, akhirnya kami memutuskan untuk keluar dari mobil dan mengambil posisi berdiri dengan tubuh Bu Maya disandarkan di mobil sambil mengangkat sedikit kaki kanannya.

Sejak saat malam pertama kami itu, aku dan Bu Maya sering bepergian ke luar kota. Kami bercinta di tengah hamparan perkebunan teh di Puncak, di dalam dangau di tengah sawah milik keluarga Bu Maya yang luas (kami lakukan di siang hari bolong !!! di saat para pekerjanya pulang untuk istirahat makan siang) bahkan sampai ke Pulau Seribu, ke pinggir pantai, ke semak-semak di sebuah desa terpencil, yah pokoknya kami mencari tempat-tempat yang aneh-aneh. 

Tak kusadari kalau aku sebenarnya menjadi gigolonya Bu Maya. Beliaupun semakin sayang padaku, uang mengalir terus ke kocekku, tanpa pernah aku memintanya. Dia menyanggupi untuk membiayai kuliah hingga tamat, asal aku tetap selalu bersamanya. Tentu saja dengan senang hati aku memenuhinya, sungguh aku merasa beruntung dapat menikmati tubuh indah dan sexy milik Bu Maya yang cantik itu, yang selalu dengan penuh gairah membara menghangatkan hari-hariku dengan permainan cintanya serta fantasi sex-nya yang luar biasa...
June 09, 2018 No comments
Desahan Dasyat Malam Pertama Yang Tak Terlupakan 

Wangi melati harum semerbak sampai ke setiap sudut kamar pengantin yang dihias berwarna dominan merah jambu. Dan, di sisiku terbaring gadis yang amat sangat kucintai, berbalut daster tipis yang juga berwarna merah jambu. Matanya yang indah dan bening menatapku penuh rasa cinta, sementara jemarinya yang halus membelai lembut tanganku yang sedang memeluknya. Kulitnya tidak terlalu putih, tetapi halus dan mulus. Dia, yang kukenal saat sama-sama duduk di bangku kuliah, yang menjadi incaran para pemuda di kampus, sekarang telah resmi menjadi istriku.


Malam ini adalah malam pertama kami sah untuk sekamar dan seranjang. Tidak ada lagi rasa takut atau khawatir dipergoki orang, tidak ada lagi rasa terburu-buru, dan juga tidak ada lagi rasa berdosa seperti yang kami rasakan dan alami selama berpacaran. Masa pacaran kami memang tidak terlalu “bersih”, saling cium, saling raba bahkan sampai ke tingkat Heavy Petting sering kami lakukan. Tapi, dengan penuh rasa sayang dan tanggungjawab, aku berhasil mempertahankan kesuciannya sampai saat ini. Aku bangga akan hal itu.

Suasana yang romantis ditambah dengan sejuknya hembusan AC sungguh membangkitkan nafsu. Kupeluk dia, kukecup keningnya lalu kuajak dia untuk berdoa pada Yang Maha Kuasa seperti pesan mertua laki-lakiku tadi. Andaikan apa yang kami lakukan malam ini menumbuhkan benih dalam rahim, lindungi dan hindarilah dia dari godaan setan yang terkutuk.


Dari kening, ciumanku turun ke alis matanya yang hitam lebat teratur, ke hidung dan sampai ke bibirnya. Ciuman kami semakin lama semakin bergelora, dua lidah saling berkait diikuti dengan desahan nafas yang semakin memburu. 

Tanganku yang tadinya memeluk punggungnya, mulai menjalar ke depan, perlahan menuju ke payudaranya yang cukup besar. Sungguh pintar dia ini memilih daster yang berkancing di depan dan hanya 4 buah, mudah bagi tanganku untuk membukanya tanpa harus melihat. Tidak lama kemudian kaitan BH-nya berhasil dilepaskan oleh tanganku yang sudah cukup terlatih ini. Kedua bukit kembar dengan puncaknya yang coklat kemerahan tersembul dengan sangat indah. Daster dan BH itupun segera terlempar ke lantai.

Sementara itu, dia juga telah berhasil membuka kancing piyamaku, melepas singlet dan juga celana panjangku. Hanya tinggal celana dalam masing-masing yang masih memisahkan tubuh telanjang kami berdua.


Kulepaskan ciumanku dari bibirnya, menjalar ke arah telinga, lalu kubisikkan kata-kata cinta padanya. Dia tersenyum dan menatapku sambil berkata bahwa dia juga amat mencintaiku. Kulanjutkan ciumanku ke lehernya, turun ke dadanya, lalu dengan amat perlahan, dengan lidah kudaki bukit indah itu sampai ke puncaknya. 

Kujilati dan kukulum puting susunya yang sudah mengacung keras. dia mulai mendesah dan meracau tidak jelas. Sempat kulihat matanya terpejam dan bibirnya yang merah indah itu sedikit merekah. Sungguh merangsang. Tanganku mengelus, meremas dan memilin puting di puncak bukit satunya lagi. Aku tidak ingin buru-buru, aku ingin menikmati detik demi detik yang indah ini secara perlahan. Berpindah dari satu sisi ke sisi satunya, diselingi dengan ciuman ke bibirnya lagi, membuatnya mulai berkeringat. Tangannya semakin liar mengacak-acak rambutku, bahkan kadang-kadang menarik dan menjambaknya, yang membuat nafsuku semakin bergelora.

Dengan berbaring menyamping berhadapan, kulepaskan celana dalamnya. Satu-satunya kain yang masih tersisa. Perlakuan yang sama kuterima darinya, membuat kemaluanku yang sudah sedemikian kerasnya mengacung gagah. Kubelai kakinya sejauh tanganku bisa menjangkau, perlahan naik ke paha. Berputar-putar, berpindah dari kiri ke kanan, sambil sekali-sekali seakan tidak sengaja menyentuh gundukan berbulu yang tidak terlalu lebat tapi terawat teratur. Sementara dia rupanya sudah tidak sabar, dibelai dan digenggamnya kemaluanku, digerakkan tangannya maju mundur. Nikmat sekali. Walaupun hal itu sudah sering kurasakan dalam kencan-kencan liar kami selama berpacaran, tetapi kali ini rasanya lain. Pikiran dan konsentrasiku tidak lagi terpecah.

Melalui paha sebelah dalam, perlahan tanganku naik ke atas, menuju ke kemaluannya. Begitu tersentuh, desahan nafasnya semakin keras, dan semakin memburu. Perlahan kubelai rambut kemaluannya, lalu jari tengahku mulai menguak ke tengah. Kubelai dan kuputar-putar tonjolan daging sebesar kacang tanah yang sudah sangat licin dan basah. 

Tubuh dia mulai menggelinjang, pinggulnya bergerak ke kiri-ke kanan, juga ke atas dan ke bawah. Keringatnya semakin deras keluar dari tubuhnya yang wangi. Ciumannya semakin ganas, dan mulai menggigit lidahku yang masih berada dalam mulutnya. Sementara tangannya semakin ganas bermain di kemaluanku, maju-mundur dengan cepat. Tubuhnya mengejang dan melengkung, kemudian terhempas ke tempat tidur disertai erangan panjang. Orgasme yang pertama telah berhasil kupersembahkan untuknya.

Dipeluknya aku dengan keras sambil berbisik,“Ohh, nikmat sekali. terima kasih sayang.”
Aku tidak ingin istirahat berlama-lama. Segera kutindih tubuhnya, lalu dengan perlahan kuciumi dia dari kening, ke bawah, ke bawah, dan terus ke bawah. Deru nafasnya kembali terdengar disertai rintihan panjang begitu lidahku mulai menguak kewanitaannya. Cairan vagina ditambah dengan air liurku membuat lubang hangat itu semakin basah. Kumainkan klitorisnya dengan lidah, sambil kedua tanganku meremas-remas pantatnya yang padat berisi. Tangannya kembali mengacak-acak rambutku, dan sesekali kukunya yang tidak terlalu panjang menancap di kepalaku. Ngilu tapi nikmat rasanya. Kepalanya terangkat lalu terbanting kembali ke atas bantal menahan kenikmatan yang amat sangat. Perutnya terlihat naik turun dengan cepat, sementara kedua kakinya memelukku dengan kuat.

Beberapa saat kemudian, ditariknya kepalaku, kemudian diciumnya aku dengan gemas. Kutatap matanya dalam-dalam sambil meminta ijin dalam hati untuk menunaikan tugasku sebagai suami. Tanpa kata, tetapi sampai juga rupanya. Sambil tersenyum sangat manis, dianggukkannya kepalanya.

Perlahan, dengan tangan kuarahkan kemaluanku menuju ke kewanitaannya. Kugosok-gosok sedikit, kemudian dengan amat perlahan, kutekan dan kudorong masuk. dia merintih keras, dan karena mungkin kesakitan, tangannya mendorong bahuku sehingga tubuhku terdorong ke bawah. Kulihat ada air mata meleleh di sudut matanya. Aku tidak tega, aku kasihan! Kupeluk dan kuciumi dia. Hilang sudah nafsuku saat itu juga.

Setelah beristirahat beberapa lama, kucoba memulainya lagi, dan lagi-lagi gagal. Aku sangat mencintainya sehingga aku tidak tega untuk menyakitinya.

Malam itu kami tidur berpelukan dengan tubuh masih telanjang. Dia meminta maaf, dan dengan tulus dan penuh kerelaan dia kumaafkan. Malam itu kami berdiskusi mengenai perkosaan. Kalau hubungan yang didasari oleh kerelaan dan rasa sayang saja susah, agak tidak masuk diakal bila seorang wanita diperkosa oleh seorang pria tanpa membuat wanita itu tidak sadarkan diri. Bukankah si wanita pasti berontak dengan sekuat tenaga?

Malam Kedua.
Jam 10 malam kami berdua masuk kamar bergandengan mesra, diikuti oleh beberapa pasang mata dan olok-olok Saudara-Saudara Iparku. Tidak ada rasa jengah atau malu, seperti yang kami alami pada waktu mata Receptionist Hotel mengikuti langkah-langkah saat kami pacaran dulu. Olok-olok dan sindiran-sindiran yang mengarah dari mulut Saudara-Saudara Iparku, kutanggapi dengan senang dan bahagia.

Siang tadi, kami berdua membeli buku mengenai Seks dan Perkimpoian, yang di dalamnya terdapat gambar anatomi tubuh pria dan wanita. Sambil berpelukan bersandar di tempat tidur, kami baca buku itu halaman demi halaman, terutama yang berkaitan dengan hubungan Seks. Sampai pada halaman mengenai Anatomi, kami sepakat untuk membuka baju masing-masing. Giliran pertama, dia membandingkan kemaluanku dengan gambar yang ada di buku. Walau belum disentuh, kemaluanku sudah menggembung besar dan keras. dia mengelus dan membolak balik “benda” itu sambil memperhatikannya dengan seksama. Hampir saja dia memasukkan dan mengulumnya karena tidak tahan dan gemas, tapi kutahan dan kularang. Aku belum mendapat giliran.

Kemudian, kuminta dia berbaring telentang di tempat tidur, menarik lututnya sambil sedikit mengangkang. Mulanya dia tidak mau dan malu, tapi setelah kucium mesra, akhirnya menyerah. Aku mengambil posisi telungkup di bawahnya, muka dan mataku persis di atas vaginanya. Terlihat bagian dalamnya yang merah darah, sungguh merangsang. 

Dengan dua jari, kubuka dan kuperhatikan bagian-bagiannya. Seumur hidupku, baru kali ini aku melihat kemaluan seorang wanita dengan jelas. Walaupun sering melakukan oral, tapi belum pernah melihat apalagi memerhatikannya karena selalu kulakukan dengan mata tertutup. Aku baru tahu bahwa klitoris bentuknya tidak bulat, tetapi agak memanjang. Aku bisa mengidentifikasi mana yang disebut Labia Mayor, Labia Minor, Lubang Kemih, Lubang Senggama, dan yang membuatku merasa sangat beruntung, aku bisa melihat apa yang dinamakan Selaput Dara, benda yang berhasil kujaga utuh selama 10 tahun. Jauh dari bayanganku selama ini. Selaput itu ternyata tidak bening, tetapi berwarna sama dengan lainnya, merah darah. Ditengahnya ada lubang kecil. Sayang aku tidak ingat lagi, seperti apa bentuk lubang tersebut.

Tidak tahan berlama-lama, segera kulempar buku itu ke lantai, dan mulai kuciumi kemaluan dia itu. Kumainkan klitorisnya dengan lidahku yang basah, hangat dan kasar, hingga membuat dia kembali mengejang, merintih dan mendesah. Kedua kakinya menjepit kepalaku dengan erat, seakan tidak rela untuk melepaskannya lagi. Kupilin, kusedot, dan kumain-mainkan benda kecil itu dengan lidah dan mulutku. Berdasarkan teori-teori yang kuperoleh dari Buku, Majalah maupun VCD Porno, salah satu pemicu orgasme wanita adalah klitorisnya. Inilah saatnya aku mempraktekkan apa yang selama ini hanya jadi teori semata.

Dia semakin liar, bahkan sampai terduduk menahan kenikmatan yang amat sangat. Dia lalu menarik pinggulku, sehingga posisi kami menjadi berbaring menyamping berhadapan, tetapi terbalik. Kepalaku berada di depan kemaluannya, sementara dia dengan rakusnya telah melahap dan mengulum kemaluanku yang sudah sangat keras dan besar.

Nikmat tiada tara. Tapi, aku kesulitan untuk melakukan oral terhadapnya dalam posisi seperti ini. Jadi kuminta dia telentang di tempat tidur, aku naik ke atas tubuhnya, tetap dalam posisi terbalik. Kami pernah beberapa kali melakukan hal yang sama dulu, tetapi rasa yang ditimbulkan jauh berbeda. Hampir bobol pertahananku menerima jilatan dan elusan lidahnya yang hangat dan kasar itu. Apalagi bila dia memasukkan kemaluanku ke mulutnya seperti akan menelannya, kemudian bergumam. Getaran pita suaranya seakan menggelitik ujung kemaluanku. Bukan main nikmatnya.

Karena hampir tidak tertahankan lagi, aku segera mengubah posisi. Muka kami berhadapan, kembali kutatap matanya yang sangat indah itu. Kubisikkan bahwa aku sangat menyayanginya, dan aku juga bertanya apakah kira-kira dia akan tahan kali ini. Setelah mencium bibirku dengan gemas, dia memintaku untuk melakukannya pelan-pelan.

Kutuntun kemaluanku menuju vaginanya. Berdasarkan gambar dan apa yang telah kuperhatikan tadi, aku tahu di mana kira-kira letak Liang Senggamanya. Kucium dia, sambil kuturunkan pinggulku pelan-pelan. Dia merintih tertahan, tapi kali ini tangannya tidak lagi mendorong bahuku. Kuangkat lagi pinggulku sedikit, sambil bertanya apakah terasa sangat sakit. Dengan isyarat gelengan kepala, kutahu bahwa dia juga sangat menginginkannya. Setelah kuminta dia untuk menahan sakit sedikit, dengan perlahan tapi pasti kutekan pinggulku, kumasukkan kemaluanku itu sedikit demi sedikit. Kepalanya terangkat ke atas menahan sakit. 

Kuhentikan usahaku, sambil kutatap lagi matanya. Ada titik air mata di sudut matanya, tetapi sambil tersenyum dia menganggukkan kepalanya. Kuangkat sedikit, kemudian dengan sedikit tekanan, kudorong dengan kuat. Dia mengerang keras sambil menggigit kuat bahuku. Kelak, bekas gigitan itu baru hilang setelah beberapa hari. Akhirnya, seluruh batang kemaluanku berhasil masuk ke dalam lubang vagina dia tercinta. Aku bangga dan bahagia telah berhasil melakukan tugasku. Kucium dia dengan mesra, dan kuseka butir air mata yang mengalir dari matanya. Dia membuka matanya, dan aku dapat melihat bahwa dibalik kesakitannya, dia juga sangat bahagia.

Perlahan kutarik kemaluanku keluar, kutekan lagi, kutarik lagi, begitu terus berulang-ulang. Setiap kutekan masuk, dia mendesah, dan kali ini, bukan lagi suara dari rasa sakit. Kurasa, dia sudah mulai dapat menikmatinya. Permukaan lembut dan hangat dalam liang itu seperti membelai dan mengurut kemaluanku. Rasa nikmat tiada tara, yang baru kali ini kurasakan. Aku memang belum pernah bersenggama dalam arti sesungguhnya sebelum ini. 

Butir-butir keringat mulai membasahi tubuh telanjang kami berdua. Nafsu birahi yang telah lama tertahan terpuaskan lepas saat ini. Kepala dia mulai membanting ke kiri dan ke kanan, diiringi rintihan dan desahan yang membuat nafsuku semakin bergelora. Tangannya memeluk erat tubuhku, sambil sekali-sekali kukunya menancap di punggungku. Desakan demi desakan tidak tertahankan lagi, dan sambil menancapkan batang kemaluanku dalam-dalam, kusemburkan sperma sebanyak-banyaknya ke dalam rahim dia. Aku kalah kali ini.

Kupeluk dan kuciumi wajah dia yang basah oleh keringat, sambil berucap terima kasih. Matanya yang bening indah menatapku bahagia, dan sambil tersenyum dia berkata, “sama-sama.” Kutitipkan padanya untuk menjaga baik-baik anak kami, bila benih itu tumbuh nanti. Kami baru sadar bahwa kami lupa berdoa sebelumnya, tapi mudah-mudahan Yang Maha Esa selalu melindungi benih yang akan tumbuh itu.

Seprai merah jambu sekarang bernoda darah. Mungkin karena selaput dara dia cukup tebal, noda darahnya cukup banyak, hingga menembus ke kasur. Akan menjadi kenang-kenangan kami selamanya.

Malam itu kami hampir tidak tidur. Setelah beristirahat beberapa saat, kami melakukannya lagi, lagi dan lagi. Entah berapa kali, tapi yang pasti, pada hubungan yang ke dua setelah tertembusnya selaput dara itu, aku berhasil membawa dia orgasme, bahkan lebih dari satu kali. Aku yang sudah kehilangan banyak sperma, menjadi sangat kuat dan tahan lama, sehingga akhirnya dia menyerah kalah dan tergeletak dalam kenikmatan dan kelelahan yang amat sangat.

Saat ini, kami telah memiliki 3 orang anak yang lucu-lucu. Tapi gairah dan nafsu seperti tidak pernah padam. Dalam usia kami yang mendekati 40 tahun, kami masih sanggup melakukannya 2-3 kali seminggu, bahkan tidak jarang, lebih dari satu kali dalam semalam.Nafsu yang didasari oleh cinta, memang tidak pernah padam. Aku sangat mencintai dia, begitupun yang kurasakan dari dia.
June 04, 2018 No comments
Ewean Yang Nikmat Dengan Om Ku Dan Memuaskan 

Oomku itu usianya sekitar 40an, sebenarnya tanteku itu istri yang kedua. Si om dah cerai dengan istri pertamanya dan anaknya semata wayang dibawa oleh istrinya. Aku suka melihat omku itu, orangnya keren, atletis lagi badannya karena dia rajin berfitness ria bersama si tante seminggu sekali. Aku diajak juga untuk fitness, ya aku ikut aja, namanya juga dibayarin kan.


Si om selalu berbinarbinar melihat aku ketika memakai pakean olah raga yang minim dan terbuka. Tanteku itu jauh lebih muda dari omku, katanya sih beda umurnya ada 15 tahun, rupanya si om seneng dengan daun muda ya. Aku mo manggilnya teteh gak enak, takut dibilangin kurang ajar. Mereka juga belon punya anak, kayanya si om gak mo cepetcepet punya anak dari istri barunya itu.

Yang bikin aku kaget, rupanya si om doyan banget ngesex, kayanya hampir setip malem dai melakukannya dengan tanteku. Memang si karena tanteku muda, sexy, cantik, boNisya pastinya merangsang si om untuk ngen totin dia tiap malem. Aku taunya hal itu ketika aku terbangun malem2. Karena pengen kencing, makanya aku keluar kamar ke wc. Kembalinya dari wc, dengan mata yang masih mengantuk, aku melewati kamar mereka.Terdengar erangan dan lenguhan si tante.


Maas, terus mas, yang keras mas, ngocoknya, enak maas, dan erangan dan lenguhan berahi semacam inilah.

Aku jadi hilang ngantuknya, dan nguping erangan erotis si tante, dampaknya sangat fatal bagiku, aku jadi bertanduk. Cukup lama aku nguping erangan si tante, kayanya si om kuat juga karena erangan si tante gak reda reda tapi malah menjadi jadi. Aku gak tahan lagi dengan tanduk yang timbul, aku balik ke kamar. Segera aku melepas semua yang melekat dibadanku, dengan ngangkang di ranjang aku nulai meremas2 toketku, pentil kuplintir2 dan tangan satunya menggosok gosok mekiku, itil kusentilsentil sendiri.


Aku jadi mengerang saking nikmatnya, cukup lama aku mengerang ngerang ketika ngilik ngilik badanku sendiri, sampai akhirnya aku berteriak karena nyampe. Masa bodo lah si om denger gak aku mengerang dan berteriak karena kenikmatan.

Memang sih, dikota asalku, aku dah sering dientot ma cowokku, aku selalu mendapat kenikmatan dari cowokku.

Sejak tinggal bersama si om, tentunya aku gak bisa merasakan kenikmatan dari cowokku, sehingga dengan adanya rangsangan suara erotis, napsuku langsung aja meningkat drastis. Setelah aku mencapai klimaxku, aku tertidur dalam keadaan telanjang bulet.

Besoknya aku bangun jadi kesiangan, kebetulan PRT gak dateng hari itu. Ketika aku keluar kamar, rumah dah sepi, Kayanya om dan tante dah pergi kerja. Aku balik lagi ke kamar, aku pengen ngilik bodiku lagi. Karena merasa sendirian di rumah, pintu kamar kubiarkan saja terbuka. Aku melepaskan semua pakeanku dan ritual semalem kuulangi lagi sembari membayangkan si om lagi ngen totin aku.

Napsuku lebih berkobar dengan fantasi erotis yang sedang aku lakukan, erangan dan lenguhan gak kutahan lagi, toh gak ada yang akan denger, pikirku. Ditengah aku sedang menikmati kilikan ku sendiri dan sambil melenguh ria dangan mata terpejam, aku kaget karena ketika aku membuka mata, kulihat si om dengan tersenyum sedang berdiri memandangiku disebelah ranjangku. Tanganku reflex menututpi toketdan memekku, tapi si om rupanya dah lama juga memandangi aku telanjang gitu. Dia duduk disebelahku.

Napa Nis, kamu lagi horny ya. Bodi kamu merangsang sekali Nis. Sejak kamu dateng pertama kali, aku dah napsu liat bodi kamu. Kalo liat kamu pake pakean fitness palagi. Hari ini baru aku bisa liat langsung bodi mulus kamu telanjang. Aku terdiam saja.

Si om menarik tanganku dari toketku dan mulai menyentuhnyentuh pentilku.

Nis, kamu pengen ya, Aku juga pengen kok ngelakuin ma kamu. Padahal semalem dia baru menggarap si tante abis abisan.

Mangnya om gak kerja ya, tante kemana?

Aku off hari ini, tadi keluar bentar nganter tante kerja. Mau ya Nis ngentot ma aku, katanya to the point. Mangnya kamu dah sering dientot ya dikota asalmu.

Dah om. Ma siapa, ma Oom juga?.enggak om, ma cowok Nisa.

Sekarang kamu horni berat ya karena dah lama gak dientot.

Iya om, palagi semalem Nisa denger tante nelengiuh keenakan dien tot ma om, jadi pengen dah. Mangnya semalem belon ngilik ndiri.

Udah sih om, tapi karena Nisa pikir om dan tante pergi, jadi pengen ngelakuin lagi.
Ya udah ngelakuinnya ma aku aja ya.

Dia berbaring disebelahku, masih memakai pakeannya. dia kemudian menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. tangannya mengusapngusap pahaku.

Kamu cantik sekali, Nis, katanya.

Tangannya pidah ke bukit no nokku mempermainkan jembutku yang lebat. Dia bisa melakukan itu karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya terus menjalar ke atas ke pinggangku.

Geli om, kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku.

Aku menggeliatgeliat jaNisya. Segera tangannya meremesremes toketku.

Toket kamu besar ya Nis, kenceng lagi, katanya.

Om suka kan, jawabku.

Ya Nis, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu, jawabnya sambil terus meremesremes toketku.

DIa kemudian mencium bibirku. Keadaan menjadi tambah parah buatku karena yang dia cium kemudian adalah kuping dan leherku. berlamalama lagi. Padahal itu termasuk daerah sensitif. Hal itu membuat aku mulai serseran. tangannya mulai turun ke dada dari bahuku. Tangannya lihai banget, putaranputaran jarinya mampu membuat aku sesak karena toketku segera mengeras.


Tangannya terus aktif, sehingga akhirnya pentilku menjadi keras banget. Bibirnya yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, tapi dia nggak langsung mencaplok pentil aku yang keras, disengolsengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat pentilku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan toketku, mulamula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian toketku dicium lembut olehnya.

Belum puas menggoda aku, lidahnya kemudian mulai menarinari di atas toketku. Aku tak tahan dan mulai mendesah. Akhirnya lidahnya mulai menyapu sekitar pentilku dan akhirnya pentilku tersapu lidahnya. perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya pentilku dikulumnya.

Ketika aku merasa nikmat dia melepaskannya. dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi lagi, perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya pentilku. Kali ini pentilku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar menyapu pentil itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi.

Melihat aku mendesah dia makin seru. Selain menggigitgigit kecil pentilku sembari lidahnya menyapunyapu, tangannya mulai bermain di lututku dan pahaku. aku makin merinNisg menahan nikmat. Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku. Dengan lembut dia mengusapusap pangkal pahaku di kerimbunan jembutku.

Ni jembut lebat banget Nis, gak heran napsu kamu besar gitu. Pasti kamu gak puas kalo dien tot cuma seronde ya Nis.

He eh, hanya itu yang keluar dari mulutku.

Usapannya menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat tenang lagi, sebentar bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami.

Jarinya yang besar itu akhirnya menyelinap dikerimbunan jembutku dan langsung menemukan it ilku.

Dengan gemulai dia memainkan jarinya sehingga aku melenguh kenikmatan. Jarinya lembut menyentuh it ilku dan gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputarputar. Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di no nokku. dan dia tahu persis sehingga dia mengintensifkan serangannya.

Akhirnya puncak itu datang, kepeluk kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan sabar tetap mengelus it ilku, membuatku bergetargetar seolah tak berhenti. Lubang no nokku yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya.

Sementara jari jempolnya tetap memainkan it ilku, jari tengahnya mengorekngorek no nokku mensimulasi apa yang dapat dilakukan lakilaki terhadap perempuan. Aku megapmegap dibuatnya. Entah berapa lama dia membuatku seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tandatanda bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini.

Akhirnya aku yang memulai, tanganku merabaraba selangkangannya. disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi mengeras. Diapun segera melepaskan semua yang melekat dibadannya. Aku terkejut melihat kon tolnya, sungguh perkasa, besar, panjang dan bengkung keatas karena sudah ngaceng dengan kerasnya. Segera dia berbaring lagi disebelahku.

Entah mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik sepanjang kon tolnya yang luar biasa ukurannya. Secara perlahan kon tolnya bertambah panjang dan besar menimbulkan getarangetaran yang membuatku kembali mencapai orgasme. 

Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremasremas bolabolanya sehingga dia pun terangsang. Sambil mengecup daun telingaku dia berbisik,maen yuk Nis. Aku tak tau harus bagaimana dan menurutinya saja ketika dia mencium bibirku dengan lembut, ini membuat tubuhku bertambah lunglai.

Kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dalam. Dia mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan menarik tubuhku makin merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat diantara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya.

Lidah itu begitu lihai bermain diantara kedua bibirku mengorekngorek lidahku untuk keluar. Sapuan lidahnya menimbulkan sensasisensasi nikmat, sehingga perlahan lidahku mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan menjepit lidahku diantara lidah dan langitlangit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagianbagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya agak lama berhenti pada toketku yang membusung.

Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman. Dia kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku dia mengecup bagianbagian leherku sambil tak hentihentinya membisikan pujianpujian akan kecantikan bagianbagian tubuhku.

Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian belakang telingaku. Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku. Dia telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tau itu sehingga hal itu dilakukannya berkalikali. Dengan sangat mempesona dia berbisik bahwa dia ingin menghabiskan hari ini dengan bercinta denganku, kemudian bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya.

Kemudian dia membungkuk sehingga tanganku terlepas dari lehernya. Dia mulai menciumi ujungujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah, namun dia memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkan.

Akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jarijari kakiku. Aku merasa geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi pasti bibirnya makin bergerak keatas menyusuri paha bagian dalam ku.

Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku terbuka. Dia dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku. Pertahananku benarbenar runtuh ketika dia menyapunyapukan lidahnya dipangkal pahaku. Aku berteriak tertahan ketika dia mendaratkan bibirnya diatas gundukan no nokku. dia terus melumat gundukan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang menciumku.

Aku berkalikali menjerit nikmat, dan getarangetaran orgasme mulai bergulunggulung, tanganku meremasremas apa saja yang ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut dia, tubuhku tak bisa diam bergetar, menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliukliuk erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala dia. Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi.

Dengan perlahan lidah dia menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di belahan no nokku, puncak orgasme tak tertahankan. Tanganku memegang dan meremas rambutnya, tubuhku bergetargetar dan melonjaklonjak. dia tetap bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik it ilku, ketika puncak itu datang.

Aku merasa NisNisgNisNisg no nokku mulai lembab, dan kontraksikontraksi khas pada lorong mulai terasa. lorong nonokku secara refleks akan membuat gerakangerakan kontraksi, yang bisa membuat cowokku tak bisa bertahan lebih lama lagi. dia nampaknya dapat melihat kontraksikontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu. Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu. Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme. Jauh lebih nikmat dari semalem dimana aku ngilik2 diriku sendiri.

dia kemudian bangkit, beberapa saat kemudian aku merasa kon tol hangat yang sangat besar mulai menyentuhnyentuh selangkanganku yang basah. dia membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kon tolnya ke bibir no nokku. Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya kon tolnya. Dia mempermainkan kepala kon tolnya di bibir no nokku di gerakan keatas ke bawah dengan lembut, untuk membasahinya.

Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan yang selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang no nokku yang sempit. Tetapi karena no nokku sudah cukup basah, kepala kon tol itu perlahan tapi pasti terbenam, makin lamamakin dalam. Aku merintih panjang ketika dia membenamkan seluruh batang kon tolnya. Aku merasa sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif dalam no nokku tersentuh. Batang kon tolnya yang keras dan padat itu disambut oleh kehangatan NisNisg no nokku.

Cairancairan pelumas mengalir dari NisNisgNisNisgnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat dia membiarkan kon tolnya terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan no nokku. Kemudian dia mulai menariknya keluar perlahanlahan dan mendorongnya lagi, makin lama makin cepat.

Sodokansodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, NisNisg no nokku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan gerakan maju mundur membuat batang kon tolnya seolaholah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh dia, gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya.

Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat. Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakan memutar manakala dia melakukan gerak menusuk. dia nampaknya belum terbiasa dengan gerakan dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang kon tolnya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut.

Akhirnya pertahanannya bobol, kon tolnya menghujam keras dalam no nokku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan mengejang ketika pejunya menyemprot keluar dalam no nokku berkali kali. 

Akupun melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai. Sesaat dia membiarkan kon tolnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk nikmat.

Ketika aku terbangun hari udah tengah hari, dia sedang tersenyum memandangiku.

Kamu cantik sekali deh Nis, mana sexy lagi. aku pengen lagi Nis. Mau ya.

Tante kan juga cantik, seksi lagi. Om kan tiap malem ngentotin tante,

Ya bedalah ma kamu, kamu kan masih abege. Kemudian dia menciumku, aku menyambut ciumannya dengan napsu juga, bukan cuma bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur dengan liarnya.

Sebelah kakiku ngelingker di pinggulnya supaya lebih mepet lagi. Tangannya mulai main, menjalari pahaku. Tangannya terus menjalar sampai menyentuh celah di pangkal pahaku. no nokku digelitikgelitik. Aku menggelepar merasakan jarijarinya yang nakal. Bibir kulepas dari bibirnya.

Hmmhhhenak, gila. jeritku. jarijarinya tambah nakal, menusuk lubang no nokku yang sudah berlendir dan mengocoknya.

Dia kembali menciumku. Aku ladenin ciumannya. Dia menindih badanku sambil menciumku. Lidah ketemu lidah, membelit, dan saling menjilat. Aku menggumam gumam kenikmatan, sambil berciuman dia menggoyanggoyang pinggulnya sampai kon tolnya yang telah ngaceng lagi terasa kena di no nokku.

Bosen ciuman, bibir dan lidahnya menjalar ke kuping leher bahu, ketiak, terus ke toketku. Dia gemes banget ngeliat pentilku yang kecoklatan dan mencuat ke atas itu. Dia menjilat pentilku dengan rakus sampai Aku ngerasa geli. Pentil sebelah kanan digigitnya dengan lembut, lidahnya menggelitik pentilku di selasela gigi depannya, sementara toket sebelah kiriku di remasremas. Tubuhku menggelinjang karena geli dan nikmat.

Setelah beberapa saat di permainkan, toketku terasa mengeras dan pentilnya tegak. Lendir no nokku mengalir dan terasa basah di perutku.

Om, gantian Nisa yang ngemut kon tol om ya, kataku sambil menelentangkan badannya diranjang.

Aku mulai beraksi. Kupegang kon tolnya dengan kelima jariku. Kukocokkocok batangnya perlahan. Dia menggumam pelan,

Enak Nis, terus.. Lidahku mulai merambat ke kepala kon tolnya, kujilati cairan yang mulai muncul di lubang kencingnya.

Lalu lidahku menggeser ke batangnya, menjelajahi tiap jenjang kon tolnya. Tangan kiriku mengelumengelus biji pelernya.

Nis gumamnya pelan. enak banget, geligeli nikmat. Aku hanya tersenyum ngeliat dia meremmelek kayak gitu.

Terus aku membuka mulutku dan menjejalkan kontolnya masuk ke dalam mulutku. kon tolnya kuisep kencengkenceng, lalu dengan mulut kukocok kon tolnya turun naik,uuuuggggghhhhsedap .enakmmmmhhhh, erangnya.

Aku lalu merubah posisiku untuk melakukan 69. aku di atasnya dan menyorongkan pantatku ke mukanya. Dia nggak nunggu dua kali, langsung aja dia menjilati no nokku yang berlendir dan merekah merah itu. Bibirnya menyedot lubang no nokku, menghisap lendirnya. Lidahnya dimasukin ke dalam lubang no nokku, menjilati NisNisgNisNisg basah, sementara jari nya mempermainkan it ilku. Aku mengerangngerang dengan kon tolnya di mulutku, menyuarakan kenikmatan. Lendir dari no nokku membajir membasahi mukanya.

Aku melepaskan kon tolnya dari mulutku dan meminta dia menyodok aku dari belakang. Waktu kon tolnya masuk, aku hanya merintih pelan. kon tolnya dienjotkan keluar masuk dengan kencang, aku hanya bisa mengejang menahan nikmat. Tangannya ikut nimbrung merangsang it ilku. Kocokan kon tol di no nokku dan kilikan jarinya di it ilku membuat aku mengerang dan menjeritjerit kenikmatan. Sudah dua kali no nokku berkontraksi karena aku nyampe, tapi dia terus mengocok kon tolnya keluar masuk sampai aku lemes.

Cairan no nokku membecek, meleleh turun ke paha. Setelah aku nyampe yang ke empat kali di ronde ke dua itu, dia akhirnya ngecret lagi.

Om, nikmat banget deh, lebih nikmat dari yang tadi, Nisa sampe berkalikali nyampe baru om ngecret, lenguhku lemes. Dia mencabut kon tolnya dari no nokku. Aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia mengikuti dari belakang. Dikamar mandi Dia memelukku,

Terima kasih ya Nis, kamu asik banget dien totnya, empotan memek kamu luar biasa deh. Aku sangat menantikan kesempatan seperti ini lagi agar kita bisa mengulangi kenikmatan ini.

Sejak saat itu, dia selalu mencari kesempatan untuk bisa mengen toti aku, istrinya ya tetep aja dien totin juga. Kayanya aku dijadikan istri brikutnya deh, tapi yang gak resmi. Gak apa, yang penting kan aku selalu terpenuhi kebutuhan sexku, berlebihan lagi dia memenuhinya.
June 04, 2018 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me


Aenean sollicitudin, lorem quis bibendum auctor, nisi elit consequat ipsum, nec sagittis sem nibh id elit. Duis sed odio sit amet nibh vulputate.

Follow Us

Labels

anak sekolahan Apa Memperkecil Kemungkinan Hamil? Bahaya Yang Terjadi pada Tubuh saat Menggunakan Kondom bercinta Boleh Atau Tidak? Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil Cara Mengatasi Keputihan Dengan Cara Mudah Dan Alami Cara Mengecilkan Lengan Dengan Cepat Untuk Hilangkan Lemak Berlebih Cara Menghilangkan Bekas Diwajah Yang Sangat Menggangu Cara Menjaga Kehamilan Muda untuk Mencegah Keguguran Cara Sederhana Miliki Wajah Yang Putih Mulus Dengan Cepat Cawapres Jokowi Disebut Bakal Buat Gempar cerita seks Delon Thamrin Mengaku Pisah Rumah dengan Istri demi Hewan Peliharaan desahan Ejakulasi Dini Merupakan Hal Yang Wajar Fakta Dibalik Susu Kental Manis yang Harus Diketahui Film Boboho 'Shaolin Popeye' Akan di-Remake Jadi Oolong Courtyard Gairah ABG 17 Tahun Berjilbab Pemuas Kejantananku Harga Sel Mewah di Lapas Sukamiskin Rp 200-500 Juta Hesty Klepek Klepek Bahagia Dicky Comeback Dengan SMASH hubungan nikmat hubungan seks Ini Penjelasan Lebih Lanjut Isyana Sarasvati Merinding Masuk dalam Album Kompilasi Asian Games 2018 Kangen Fansnya kehidupan seks kepuasan seks Khasiat Nanas untuk Diet Paling Ampuh Menurunkan Berat Badan KPK Ingatkan Segel Sel Wawan-Fuad Amin di Lapas Sukamiskin Tak Dirusak Lalu Zohri Juara Dunia Lari Jadi Modal Asian Games 2018 Makanan yang Membuat Kita Kenyang Lebih Lama Maksimalkan Manfaat Yoga Untuk Kesehatan Jiwa Dan Raga malam pertama Manfaat Brokoli Si Super Food untuk Kesehatan Manfaat Daun Kelor Bagi Kecantikan Kulit Dan Kesehatan manfaat desahan Manfaat Gula Merah untuk Kecantikan Manfaat Jahe Untuk Mendukung Kesehatan Tubuh Manfaat Kesehatan yang Luar Biasa dari Teh Mawar Manfaat Mentimun untuk Kecantikan Wajah Manfaat Minum Kopi Hitam Untuk Tubuh Manfaat Teh Hijau Bagi Kesehatan Tubuh Paling Ampuh Manfaat Udang Bagi Ibu Hamil Masih Cinta Dipo Latief Masturbasi Saat Hamil Mengapa saat Hamil keluar darah dari dubur Ternyata Ini Penyebabnya Menikmati Keperawanan Kekasih Pujaanku Yang Aduhai Momo Geisha Hengkang Dari Geisha Nia Ramadhani Ditangkap Petugas Imigrasi Selandia Baru Bersama Sang Suami Nikita Mirzani Buka Pintu Maaf ORGASME Park Seo Joon Akhirnya Buka Suara Soal Rumor Pacaran Dengan Park Min Young pelumas seks Penyebab Utama Bau Tak Sedap pada Vagina Perjuangan Vokalis Imagine Dragons Saat Mengidap Ankylosing Spondylitis PKB Juga Calonkan Tiga Menteri di Pileg 2019 Polisi: Bos Snowbay TMII Akui Konsumsi Sabu Pose Migrain yang Viral di Kalangan Selebritis POSISI SEKS Rambut Rontok Setelah Melahirkan Adalah Normal Dan Bisa Diatasi Resiko Pria Saat Konsumsi Obat Kuat Sebab Gatal pada Payudara dan Puting sek suster seks seks abg seks anak sma seks enak seks nikmat Seorang Supir Dapat Menikmati Tubuh Seksi Majikan Montox Siapa Dia? Soal Fenomena Artis 'Nyaleg' 3 Seleb Ini Buka Suara Sperma Banyak yang Tumpah Sumber Omega-3 Tasya Kamila dan Randi Bachtiar Langsungkan Akad Nikah Terungkap Trik Bercinta saat Anak Masih Tidur Satu Ranjang

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2018 (58)
    • ►  August (14)
    • ►  July (36)
    • ▼  June (8)
      • Posisi Seks Ini Bikin Wanita Capai Klimaks Lebih C...
      • 4 Bahan Alami yang Bisa Dijadikan Pelumas Seks
      • Cerita Dewasa Ngentod Suster Yang Nikmat
      • Seorang Supir Dapat Menikmati Tubuh Seksi Majikan ...
      • Desahan Dasyat Malam Pertama Yang Tak Terlupakan
      • Ewean Yang Nikmat Dengan Om Ku Dan Memuaskan
      • Arti Desahan Pasangan Saat Melakukan Hubungan Seks
      • Seks Nikmat Yang Tak Terlupakan Didalam Kelas
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates